Tempat tidur Termahal Dunia 2013

Sebuah tempat tidur termahal dibuat untuk menghormati 60 tahun penobatan Ratu Elizabeth II. Dibanderol seharga 125 ribu poundsterling atau sekira Rp1,6 miliar (kurs Rp13 ribu per poundsterling), apa keistimewaan tempat tidur itu?

Dilansir Dailymail, Senin (8/7/2013) "Royal Satet Bed" dibuat dari bhahan berkulaitas tinggi. Diantaranya terbuat dari ekor kuda yang berasal Amerika Latin, Kasmir Mongolia, dan menghabiskan 1.600 mil tenunan sutra.

Dibutuhkan 700 jam untuk membuat tempat tidur ini. Tempat tidur ini terinspirasi dari Kerajaan Inggris dari abad 17 dan 18. Pada saat itu, tempat tidur adalah pusat dari segala sesuatu. Jika Anda ingin melihat raja Anda harus datang ke kamar tidur.

"Kami ingin menciptakan yang terbaik, tempat tidur seperti tahta," kata direktur Savoir Beds, Alistair Hughes.

Harga yang ditawarkan untuk tempat tidur ini melampaui harga furnitur di IKEA. Namun dia yakin, tempat tidur ini sangat bernilai setiap sennya.

Pembeli dari "Royal State Bed" dapat memilih dekorasi mereka sendiri. Meskipun bahanya terbuat dari rambut ekor kuda yang diimpor dari Amerika Latin dan kasmir adalah Mongolia, tempat tidur ini benar-benar bercita rasa Inggris.

Tempat tidur dibuat di Inggris, benang sutra berasal dari Suffolk, dan headboard dibuat oleh Royal School of Needlework di Hampton Court.
                                                          DOWNLOAD MORE VIDEO

Sejarah Hubungan Che Guevara dan Bung Karno


Agan yang pastinya udah pada tau khan sama si che guevara dan fidel castro ?
Che Guevara adalah pejuang Kuba yang lahir di Rosario, Argentina pada tanggal 14 Juni 1928. Che Guevara sempat bertemu Ir.Soekarno. Pada 9 Oktober 1967

Castro mengatakan dengan tegas, dirinya adalah murid Bung Karno. Itu dikemukakannya sendiri kepada Bung Karno,ketika dua tokoh Gerakan Nonblok ini bertemu, dan kepada Adam Malik ketika almarhum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI. Secara terbuka Castro menegaskan bahwa dirinya telah mengadopsi ajaran-ajaran Presiden RI pertama itu untuk dijadikan acuan guna memimpin negaranya. Ajaran yang mana?

Tentu, bukan Pancasila, nasakom, atau marhaenisme, melainkan trisakti dan resopim. Castro yang dikenal sebagai tukang ekspor revolusi ini ternyata juga telah mengimpor teori revolusi ajaran Bung Karno. Selama penulis menduduki pos sebagai Dubes RI (1999–2003) di negeri yang luasnya tak lebih dari Pulau Jawa ini, tampak bahwa pemerintahan di bawah Fidel Castro konsisten mempraktikkan dua ajaran tersebut yang tentu saja sudah diolah menjadi trisakti dan resopim ala Kuba.

Sebagaimana kita ketahui,ajaran trisakti Bung Karno ini mencakup, pertama, berdaulat dalam politik; kedua,berdiri di atas kaki sendiri (berdikari atau mandiri) di bidang ekonomi; ketiga, berkepribadian dalam kebudayaan. Adapun resopim yang merupakan judul pidato Bung Karno pada 17 Agustus 1961 adalah merupakan akronim dari "revolusi, sosialisme Indonesia, dan pimpinan nasional".



Bahkan Fidel Castro menyerukan agar IMF sebagai lembaga pendanaan kapitalis yang sifatnya menindas negara-negara sedang berkembang dibubarkan saja. Sikap kemandirian itu berbeda dengan Indonesia yang selama Orde Baru justru pembangunan ekonominya dibayang-bayangi IMF sehingga terpuruk dalam krisis moneter (krismon) yang berkepanjangan dan menimbulkan beban utang yang terus membengkak hingga hari ini.

Kuba membangun negara dan rakyatnya dengan mengandalkan kekuatan ekonominya sendiri. Bukan mengandalkan utang luar negeri. Inilah prinsip berdikari di bidang ekonomi yang diajarkan Bung Karno, tetapi dipraktikkan secara konsisten oleh Castro. Dengan berdikari dibidang ekonomi, Kuba dapat mempertahankan kedaulatan politiknya dan juga kebudayaan nasionalnya.

Dengan program pembangunan yang berbasis ajaran Bung Karno itu, Kuba kini merupakan negara kecil yang berpotensi besar. Di bidang kesehatan, Kuba mendapat pengakuan dari WHO sebagai salah satu negara dengan tingkat pemeliharaan kesehatan terbaik di dunia.Tingkat kematian bayi hanya 6,2 per 1.000 kelahiran dan usia harapan hidup mencapai rata-rata 76 tahun.Kuba telah mengekspor ribuan tenaga terdidik ke seluruh dunia setiap tahunnya, mencakup dokter, insinyur pertanian, pelatih olahraga, dan lain-lain yang menghasilkan devisa amat besar bagi negara.Hal itu terjadi karena mereka yang bekerja di negeri asing dipotong gajinya hingga 50% yang harus disetorkan kepada pemerintah.

Bandingkan dengan tenaga kerja Indonesia yang kebanyakan hanya tenaga kasar dengan gaji murah dan mereka masih diperas oleh yayasan pengirim tenaga kerja. Meskipun menganut sistem sosialis-komunis,Kuba terbuka bagi modal asing.Dengan Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) No 77 Tahun 1995,banyak negara dan perusahaan skala internasional menanamkan modalnya di Kuba secara bebas,kecuali di bidang pendidikan, kesehatan, dan pertahanan yang terlarang bagi investasi asing.

Kebijakan ini berbeda dengan UU PMA Indonesia yang dikeluarkan di awal pemerintahan Orde Baru. UU tersebut tanpa barikade sehingga ekonomi nasional malah didominasi kekuatan asing.Kuba juga menjamin kebebasan beragama, berkumpul, dan berserikat yang tertuang dalam hasil Sidang Majelis Nasional Kuba pada 10 Juli 1992. Kuba bukan negara kaya, tetapi juga bukan negara miskin.

Pemerintah Kuba menerapkan ajaran Bung Karno dengan pola hidup sederhana, membangun dengan kekuatan ekonomi sendiri, dan selalu menerapkan prinsip "ukur baju badan sendiri". Bagi Indonesia, kita perlu mengambil pelajaran dari sisi positif praktik sistem pemerintahan Castro yang mengaku "berguru" kepada Bung Karno itu tanpa harus menjadi Kuba karena sistem politik Indonesia memang jauh berbeda dengan yang dianut negeri di kawasan Karibia itu.
                                                          DOWNLOAD MORE VIDEO